Kamis, 08 Oktober 2015

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal.Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.
Sistem pencernaan makanan berhubungan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap enzim mempunyai tugas khusus dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis makanan lainnya. Agar makan itu berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus di distribusi oleh darah sampai pada sel-sel di seluruh tubuh Sistem pencernaan terdiri atas suatu saluran panjang yaitu saluran cerna yang dimulai dari mulut sampai anus, dan kelenjar-kelenjar yang berhubungan yang letaknya di luar saluran.  
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana anatomi dan fisiologi pada system pencernaan?
2.      Bagaimana fungsi zat-zat yang terkandung dalam makanan ?
3.      Organ apa saja yang terlibat dalam system pencernaan?
4.      Bagaimana proses pencernaan makanan dan mekanisme perjalanan zat gizi dalam tubuh?
5.      Gangguan apa saja yang disebabkan oleh system pencernaan?
1.3. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
1. Mengetahui anatomi dan fisiologi pada system pencernaan.
2. Mengetahui fungsi zat-zat yang terkandung dalam makanan.
3. Mengetahui organ yang terlibat dalam system pencernaan.
4. Mengetahui proses pencernaan makanan dan mekanisme perjalanan zat gizi dala tubuh.
5. Mengetahui gangguan yang disebabkan oleh system perncernaan.

1.4. MANFAAT PENULISAN MAKALAH
Mafaat bagi lembaga yaitu makalah ini dapat menambah referensi, khususnya dalam hal pengetahuan fisiologi pencernaan manusia dan bagi mahasiswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman dalam memahami tentang fisiologi pencernaan manusia.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. MAKANAN DAN FUNGSINYA BAGI MANUSIA
Makanan mempunyai peranan penting bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dan juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Makanan yang sehat adalah makanan yang higienis serta mengandung kadar gizi yang seimbang. Berbagai zat yang terkandung dalam makanan adalah karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, serta air.
1.      Karbohidrat
Karbohidrat terdapat pada bahan-bahan makanan seperti padi, jagung, gandum, ubi-ubian, kentang dan sagu. Karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dan dapat dikelompokan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

Jenis-jenis makanan yang mengandung karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi antara lain:
a.       Merupakan sumber energi utama dimana setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori.
b.      Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
c.       Komponen penyusun gen dalam inti sel.
d.      Membantu proses penyerapan kalsium.
e.       Menjaga keseimbangan antara asam dan basa.
Pencernaan karbohidrat di dalam tubuh yaitu dengan hidrolisis di mulut, lambung, dan usus, dimulut kelenjar air liur mengeluarkan saliva yang mengandung enzim amilase yang mengubah amilum menjadi sakarida sederhana, di lambung karbohidrat dalam makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asam lambung, lendir dan pepsin, sedangkan di usus halus terdapat enzim amilase yang memecah amilum menjadi monosakarida.
Hasil akhir metabolisme karbohidrat berupa glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, dan monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa tersebut kemudian diserap melalui dinding usus halus dan dibawa ke hati oleh darah, di hati fruktosa dan galaktosa diubah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa akan mengalami dua proses dalam, pertama glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh, kedua jika terdapat kelebihan glukosa maka glukosa tersebut akan diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Hal ini untuk menjaga keseimbangan gula darah. Glikogen kemudian disimpan dalam hati dan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon adrenalin.
Glukosa merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Dan untuk dapat menghasilkan energi, glukosa harus mengalami proses oksidasi. Prosesnya sendiri berlangsung bertahap, mulai dari glikolisis, siklus krebs, dan sistem transpor elektron.
2.      Protein
Protein ada yang bersumber dari bahan-bahan makanan hewani seperti daging, ikan, susu, telur, dan keju. Serta dari bahan makanan nabati seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan kedelai.
Jenis jenis makanan yang mengandung protein
Protein merupakan suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), nitrogen(N), oksigen (O), serta kadang-kadang juga mengandung unsur fosfor (P) dan sulfur (S). Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino dimana terdapat berbagai jenis asam amino yang membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida, yaitu ikatan antara gugus karboksilat satu asam amino dengan gugus amin asam amino lain yang ada disampingnya. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein (polipeptida).
Asam amino terbagi menjadi 3 jenis yaitu asam amino esensial (asam amino yang berasal dari luar tubuh dan tidak dapat disintesis oleh sel), asam amino nonesensial (asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh), dan asam amino semi esensial (asam amino yang dapat menghemat pemakaian asam amino lainnya).
Tabel Jenis-jenis asam amino

Protein memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh antara lain:
a.       Menyediakan energi bagi tubuh dimana 1 gram protein dapat menghasilkan 4.1 kalori.
b.      Untuk mendorong pertumbuhan, perbaikan, serta pemeliharaan bagian struktur tubuh seperti sel, jaringan, hingga organ.
c.       Memacu berbagai reaksi kimia dan biologis dalam tubuh (biokatalisator)
d.      Dapat mensintesis berbagai substansi penting seperti hormon, enzim, dan antibodi.
e.       Berperan dalam sistem buffer (penyangga pH) yang efektif.

Pencernaan protein dimulai dari organ lambung dengan melibatkan enzim pepsin yang dapat aktif pada suasana asam (pH 2-3). Di dalam lambung protein kemudian diubah menjadi proteosa, pepton, dan polipeptida,dan setelah memasuki usus halus akan dicerna oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Tripsin dan kimotripsin akan memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil. Setelah itu enzim peptidase akan melepaskan asam amino yang kemudian diabsorpsi usus halus untuk masuk ke pembuluh darah yang sebagian menuju ke hati dan sebagian digunakan oleh jaringan dan sebagian lain mengalami proses pelepasan gugus amin di hati.
Protein tidak dapat disimpan dalam tubuh, dan apabila terjadi kelebihan protein maka protein tersebut akan dirombak kembali menjadi senyawa yang mengandung unsur N seperti NH3 (amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis ulang menjadi bahan baku karbohidrat dan lemak.
Kekurangan protein dalam tubuh akan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti penyakit kwashiorkor yang menyebabkan pertumbuhan terhambat dan gangguan saraf serta penyakit busung lapar.
3.      Lemak
Lemak yang bersumber dari bahan makanan hewan disebut lemak hewani seperti daging, susu, mentega, telur, keju, dan ikan segar. Sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan disebut lemak nabati seperti kelapa, kemiri, zaitun, advokad, dan kacang tanah.
Makanan yang mengandung banyak lemak

Unsur-unsur yang membentuk lemak antara lain karbon(C), hidrogen (H), oksigen (O), serta sering muncul juga unsur fosfor (P) dan nitrogen (N). Lemak merupakan makromolekul dan jika dihidrolisis (dipecah), lemak akan menghasilkan tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliserol (trigliserida). Berdasarkan komposisi kimia senyawa-senyawa lemak dibagi menjadi lemak sederhana, campuran, dan derivat lemak.
Tabel Jenis-jenis lemak

Tabel Jenis-jenis asam lemak
Lemak memiliki berbagai fungsi di dalam tubuh antara lain:
a.       Merupakan penghasil energi tertinggi dimana 1 gram lemak dapat menghasilkan 9,3 kalori.
b.      Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
c.       Pelindung tubuh dari suhu rendah.
d.      Melindungi alat-alat tubuh yang lunak
e.       Salah satu bahan penyusun membran sel.
f.       Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin.
g.      Salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol)
Pencernaan lemak terjadi di mulut, lambung, dan usus halus. Pencernaan lemak di mulut oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh kelenjar Ebner’s yang terdapat pada permukaan dorsal lidah, enzim lipase ini sering dikenal dengan enzim lipase lingual, sedangkan pencernaan lemak di lambung oleh enzim lipase, tapi seringkali kurang memiliki peranan penting.
Pencernaan lemak terutama terjadi di usus halus dengan bantuan enzim lipase yang berfungsi menghidrolisis (memecah) lemak. Di dalam usus halus lemak merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin yang menyebabkan kantong empedu mengeluarkan cairan empedu yang akan menuju duodenum, cairan empedu berfungsi untuk mengemulsikan(memecah) lemak menjadi berukuran lebih kecil sehingga enzim lipase dapat menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monogliserida (gliserida tunggal). Asam lemak dan monogliserida akan diabsorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus halus dengan cara difusi pasif. Selanjutnya keduanya akan diubah kembali menjadi lemak (trigliserida) dan kemudian lemak akan diangkut menuju ke hati.

4.      Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang berasal dari berbagai macam sumber bahan makanan. Vitamin diperlukan tubuh untuk memperlancar metabolisme dan sebagai komponen organik enzim yang disebut ko-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yaitu vitamin yang larut dalam air dan lemak, vitamin tidak dapat disintesis di dalam tubuh kecuali vitamin K. Kebutuhan tubuh akan vitamin dalam jumlah yang relatif sedikit, walaupun begitu kebutuhan terhadap vitamin harus tetap terpenuhi. Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan penyakit defisiensi yang disebut avitaminosis.
Tabel Vitamin-vitamin yang dapat larut dalam air

  
Tabel Vitamin-vitamin yang dapat larut dalam lemak

5.      Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik yang pada umumnya ditemukan dalam bentuk ion. Mineral dibagi menjadi dua golongan yaitu unsur makro (makroelemen) dan unsur mikro (mikroelemen). Unsur makro diperlukan tubuh dalam jumlah banyak seperti kalsium, natrium, kalium, magnesium, fosfor, dan belerang. Sedangkan unsur mikro diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit seperti seng, mangan, tembaga, dan kobalt.
Tabel Jenis-jenis mineral
6.      Air
Tubuh manusia memerlukan kurang lebih 2,5 liter air setiap harinya dan dapat dipenuhi dengan air minum, makanan, sayuran, dan buah. Keseimbangan air dalam tubuh diatur oleh kelenjar hipofisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar tiroid. Air merupakan komponen penting dalam metabolisme sel, selain itu air memiliki fungsi antara lain sebagai pelarut berbagai jenis makanan dan vitamin, medium reaksi kimia dalam tubuh, mengangkut sisa metabolisme keluar tubuh, menjaga tekanan osmotik dalam sel, serta mengangkut makanan ke jaringan tubuh (Sunita,2001).

2.2. SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN GANGGUANNYA
Sistem pencernaan pada manusia berfungsi untuk memecah makanan menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh. Proses pencernaan makanan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan serta kelenjar pencernaan, dan berdasarkan prosesnya pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam berikut:
1.      Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2.      Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang berukuran besar menjadi berukuran lebih kecil
Organ-organ pencernaan pada manusia
Makanan mengalami proses pencernaan mulai dari dalam mulut sampai pengeluaran sisa-sisa makanan dari hasil pencernaan. Proses-proses ini meliputi ingesti(pemasukan makanan ke dalam mulut), mastikasi (proses memamah atau pengunyahan oleh gigi), deglutisi (proses menelan makanan), digesti (proses pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim),absorpsi (proses penyerapan dalam usus), dan defekasi (pengeluaran sisa makanan). Pada manusia dan beberapa jenis hewan terdapat perbedaan dalam sistem pencernaannya.

2.3. FISIOLOGI UMUM SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam proses ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.
Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, merubahnya menjadi energy dan menegeluarkan sisa proses tersebut . Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan  dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu oleh enzim dan hormone yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing(Jhon,2003).
Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang  terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Setiap organ dalam system pencernaan manusia memiliki peranan penting dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu masuk makanan dimana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dengan unsure kimiawi yang dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim amylase ( Ptyalin ) akan mempermudah proses system pencernaan manusia dengan menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil ,  pada tahap berikutnya menuju lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah.
Dalam system pencernaan manusia makanan yang dikonsumsi tak sepenuhnya menjadi zat-zat gizi yang dapat diserap , sisa – sisa makanan yang tidak diserap dan tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui anus sebagai proses metabolisme tubuh. Sistem pencernaan yang baik sangat berpengaruh pertumbuhan dan perkembangan manusia karena system pencernaan merupakan sisem dasar sebelum system-sistem tubuh yang lain bekerja, karena sumber energy yang didapat dari organ lain bergantung dari system pencernaan dalam memprosesnya.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubuh yang membutuhkannya.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut:
1.      Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2.      Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan.

Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1.      Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
2.      Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
3.      Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
4.      Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
5.      Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan(Green,2002).

2.4. GAMBARAN BESAR SALURAN PENCERNAAN
Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a.       Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1.      Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2.      Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis kelenjar.
3.      Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos longitudinal luar.
b.      Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis eksterna.
c.       Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kea rah depan.
1.      Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot polos pada saluran selanjutnya.
2.      Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
d.      Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai adventisia.
e.       Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan.

2.5. ALAT ATAU ORGAN DALAM SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Alat-alat pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan. Kelenjar pencernaan terdapat pada air liur, lambung, usus halus, pankreas, dan hati.

a.      Mulut
Makanan pertama kali masuk ke tubuh melalui mulut, dimulut makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.

Bagian-bagian Mulut
           
1)      Gigi
Pada manusia gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi dapat memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil, sehingga membantu enzim dalam mencerna makanan dengan cepat dan efisien. Gigi terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu mahkota gigi (corona) yang merupakan bagian yang tampak diluar, mahkota gigi dilapisi email yang merupakan struktur terkeras dari tubuh. Di dalam email terdapat tulang gigi yang tersusun atas zat dentin.
Bagian-bagian gigi
Leher gigi yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan membatasi mahkota gigi dan akar gigi. Akar gigi yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang dan dilapisi semen gigi (sementum). Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigi atau pulpa yang berisi pembuluh darah dan serabut saraf.
Pada bagian gigi manusia terstruktur / tersusun atas 4 (empat) jaringan yakni :
1.      Email
Email adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi tulang gigi dengan zat yang sangat keras yang berada di bagian paling luar gigi manusia.
2.      Tulang Gigi (dentin)
Tulang merupakan lapisan yang berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat kapur.
3.      Rongga Gigi (pulpa)
Rongga gigi adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan serabut-serabut syaraf.
4.      Semen / Sementum
Semen merupakan bagian dari akar gigi yang berdampingan / berbaasan langsung dengan tulang rahang di mana gigi manusia tumbuh.
Gambar jenis-jenis gigi
Berdasarkan bentuknya, gigi pada orang dewasa terdiri dari gigi seri (dens insisivus) berjumlah 8 buah yang berfungsi untuk memotong makanan, gigi taring (dens caninus) berjumlah 4 buah yang berfungsi merobek makanan, gigi geraham depan (premolar) berjumlah 8 buah yang berfungsi untuk mengunyah makanan, dan gigi geraham belakang (molar) berjumlah 12 buah. Pada anak-anak yang mempunyai gigi susu yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham depan.
Pada manusia dapat ditemui 4 (empat) macam gigi yang terdapat pada mulut disertai dengan arti definisi dan pengertian yaitu :
1.      Gigi Seri
Gigi seri adalah gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya.
2.      Gigi Taring
Gigi taring adalah gigi yang memilki satu akar dan memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya.
3.      Gigi Geraham Kecil
Gigi graham kecil adalah gigi yang punya dua akar yang berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya.
4.      Gigi Geraham
Gigi geraham adalah gigi yang memiliki tiga akar yang memiliki fungsi untuk melumat dan mengunyah makanan atau benda-benda lainnya.

2)      Lidah
Dalam mulut lidah memiliki beberapa fungsi antara lain membantu proses menelan dan mencampur makanan dalam mulut. Lidah juga berfungsi sebagai alat perasa atau pengecap makanan karena terdapat banyak reseptor perasa, lidah juga mengatur letak makanan dalam mulut. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir (mukosa).
Bagian-bagian Lidah
Lidah merupakan organ yang berfungsi sebagai reseptor kimia yang berada di dalam mulut sehingga kita bisa menikmati rasa sebuah makanan dan minuman. Reseptor yang ada pada lidah mampu menerima rangsangan kimia yang berupa larutan sehingga disebut sebagai kemoreseptor.
Gambar reseptor pada lidah
Lidah memiliki beberapa fungsi lainnya diantaranya membantu mengatur letak makanan saat kita mengunyah, membantu dalam berbicara da membantu saat menelan makanan.
Ada dua otot yang berperan aktif pada gerakan lidah yakni otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik berfungsi mengatur gerakan-gerakan halus lidah sedangkan otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya serta membantu lidah dalam melakukan beberapa gerakan kasar seperti menekan gigi, menekan rongga mulut bagian atas dan mendorong lidah masuk ke faring.
Lalu, dibagian mana dari lidah yang dapat menerima rangsangan? Bagian lidah yang dapat menerima rangsangan kimia berada di ujung permukaan luar lidah yang dinamakan sebagai ujung pengecap. Setiap ujung pengecap memiliki sensitivitas yang berbeda terkait sejumlah rasa terutama rasa umum yang sering kita rasakan meliputi rasa manis, pahit, asin dan asam. Rasa manis dirasakan oleh bagian pangkal lidah, rasa asam oleh bagian tepi depan kiri dan kanan serta rasa asin di bagian tepi belakang kiri dan kanan. Adapun rasa yang lainnya seperti rasa kopi, cokelat dan sebagainya merupakan kombinasi antara empat rasa umum di atas dengan bau dari makanan atau minuman yang kita makan sehingga timbul sesuatu yang dinamakan cita rasa. Oleh karena itulah, bila kita sedang terkana influenza (pilek), maka akan mengurangi cita rasa sebuah masakan.
Berikut beberapa zat yang menimbulkan beberapa rasa yakni alkaloid tumbuhan yang dapat menimbulkan rasa pahit, kation Na, K, Ca yang dapat menimbulkan rasa asin, gugus OH yang dapat menimbulkan rasa manis dan ion H yang dapat menimbulkan rasa amam.
Nah, untuk lebih memahami bagian-bagian lidah, bisa kita lihat pada gambar berikut ini.
Lidah dan bagian perasanya





Jumlah ujung pengecap pada manusia bisa mencapai 10.000 buah dimana letaknya tersebunyi secara rapi diantara tonjolan-tonjolan lidah yang dinamakan sebagai papila. Seperti apa bentuk dari papila? bisa kita lihat pada gambar di bawah ini.
Anatomi pada lidah
Papila terdiri dari beberapa lapisan yakni :
a.       Papila filiformis berada pada seluruh lapisan lidah yang berfungsi menerima rangsangan rasa sentuh dan pengecapan.
b.      Papila sirkumvalata berada di dasar lidah dengan bentuk seperti huruf V. Pada lidah manusia jumlah papila sirkumvalata bisa mencapai 8 hingga 12 buah.
c.       Papila fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan berbentuk seperti jamur.
d.      Papila foliata terletak pada bagian pinggir lidah.
Lidah dan hubungannya dengan saraf pusat
Nah, di setiap papila terdapat banyak ujung pengecap dimana disetiap ujung pengecap ini masing-masing terdapat tiga jenis sel yakni:
a.       Sel penyokong/pendukung (sustentacular) yang berfungsi menopang.
b.      Sel pengecap yang berupa tonjolan seperti rambut yang keluar dari lubang pengecap/reseptor.
c.       Sel basal yang mampu menghasilkan sel penyokong (sustentacular) dan sel pengecap.
Bagaimana cara lidah menanggapi rangsangan? Lidah dapat menerima rangsangan kimia yang terlarut dalam minuman yang kita minum. Pada kasus makanan, ada sebuah proses pengunyahan dimana sebuah makanan akan dihaluskan dan dicampur dengan ludah. Nah, pada proses ini maka bahan kimia (molekul rasa) yang ada di dalam makanan akan terlarut bercampur dengan ludah (air liur) yang kemudian masuk kedalam lubang pengecap. Di dalam lubang pengecap, bahan kimia akan dideteksi oleh rambut pengecap sehingga dapat menimbulkan perbedaan potensial di sensor sel (Sel gustatory) sehingga menghasilkan impuls saraf yang kemudian teruskan ke dalam sistem saraf pusat. Adapun bagian otak yang menerima rangsangan ini yakni saraf kranial VII (fasial) dan saraf kranial IX (glosofaringeal).
3)      Kelenjar Ludah (Glandula Salivalis)
Proses pencernaan dimulai di mulut Anda. Kelenjar ludah mulai berfungsi sebagai segera setelah Anda mengambil gigitan pertama makanan. Ada tiga kelenjar ludah besar dan banyak yang lebih kecil yang terletak di mulut dan tenggorokan. Semakin besar kelenjar ludah terjadi pada pasangan dan terletak di kedua sisi mulut Anda. Kelenjar parotis berada di bagian atas pipi dekat telinga dan saluran mereka terbuka dekat geraham Anda. Kelenjar submandibular berada di bawah rahang, membuka belakang gigi depan bagian bawah, dan kelenjar sublingual adalah di bawah lidah Anda, pembukaan pada dasar mulut Anda. Ada ratusan kelenjar ludah kecil diselingi seluruh Anda mulut, bibir, pipi bagian dalam, sinus dan tenggorokan, semua kelenjar ludah menghasilkan dan melepaskan air liur(Irianto,2005).
Produksi air liur
Kelenjar ludah bertanggung jawab untuk produksi air liur dan lendir, serta campuran keduanya, tergantung pada kelenjar tertentu. Air liur adalah jelas, cairan serosa terdiri dari air dan protein, termasuk enzim amilase pencernaan. Lendir adalah cairan kental yang agak licin. Air liur diperlukan untuk menjaga selaput lendir di mulut Anda kering; itu juga diperlukan untuk membasahi makanan untuk mengunyah dan menelan. Air liur yang diproduksi oleh kelenjar ludah memulai proses pencernaan dan melindungi gigi Anda dari kerusakan gigi. Menurut Encyclopaedia Britannica, kelenjar parotid memproduksi air liur, kelenjar submandibula menghasilkan cairan campuran yang sebagian besar air liur dan kelenjar sublingual menghasilkan cairan campuran yang sebagian besar lendir. Kelenjar ludah menjadi dirangsang memikirkan makan makanan serta melalui bau dan selama proses makan.
Sekresi Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan air liur dan lendir yang dikeluarkan dari saluran ke dalam mulut. Colorado State University menyatakan setiap kelenjar ludah mengandung sekelompok sel yang disebut sel asinus, yang berfungsi untuk mengeluarkan campuran air liur dan / atau lendir khusus untuk setiap jenis kelenjar. Setelah diproduksi, cairan saliva lulus dari acinus melalui pengumpulan saluran yang kosong ke dalam mulut. Air liur mengalir dari kelenjar parotis melalui saluran Stenson dan cairan campuran sebagian besar air liur disekresikan dari kelenjar submandibula melalui saluran Wharton. Kelenjar sublingual membentuk jaringan saluran, saluran Rivinus, yang bersatu untuk membentuk satu saluran utama yang disebut duktus Bartholin mana cairan sebagian besar lendir disekresikan. Sekresi dari kelenjar ludah dikendalikan oleh sistem saraf otonom Anda, yang juga menentukan apa jenis cairan disekresi dari kelenjar ludah dan berapa banyak. Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva). Kelenjar ludah dalam mulut ada tiga pasang, yaitu:
1.      Kelenjar Parotis
Kelenjar parotis adalah kelenjar-liur yang terbesar. Ia dikelilingi oleh ramus mandibula dan menyekresikan air liur melalui Duktus Stensen menuju kavum oral untuk membantu mengunyah dan menelan.25% menghasilkan air liur.
2.      Kelenjar Submandibula
Kelenjar Submandibula adalah sepasang kelenjar yang terletak di rahang bawah, di atas otot digatrik. Produksi sekresinya adalah campuran serous dan mukous dan masuk ke mulut melalui duktus Wharton. Walaupun lebih kecil daripada kelenjar parotis, sekitar 70% saliva di kavum oral diproduksi oleh kelenjar ini.


3.      Kelenjar Sublingualis
Kelenjar Sublingua adalah sepasang kelenjar yang terletak di bawah lidah di dekat kelenjar submandibula. Sekitar 5% air liur yang masuk ke kavum oral keluar dari kelenjar ini.

Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan, membasahi, dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput  mulut terhadap panas, asam, dan basa.
Di dalam ludah terdapat enzim  ptialin (amilase) yang berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat  karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana jenis  maltosa.  Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6.8 – 7 dan suhu 37 °C.

b.      Faring dan Kerongkongan (Esofagus)
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus) di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana.
Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.
Tekak terdiri dari; Bagian superior = bagian yang sama tinggi dengan hidung, Bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior bagian yang sama tinggi dengan faring. Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar lidah bagian superior disebut faring, yaitu pangkal lidah yang menghubungkan tekak dengan tcnggorokkan (trakea)
Menelan (Deglutisio) disaat Jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi penyilangan. Jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan nafas dan di depan dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus piriformis masuk keosofagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah kontraksi secara bersamaan.

Faring dan bagiannya

Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan).faring merupakan saluran persimpangan antara rongga hidung ke kerongkongan dan rongga mulut ke kerongkongan. Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
Kerongkongan dan bagiannya serta bentuk gerak peristaltik

Kerongkongan adalah tabung berotot yang mengangkut air liur, cairan dan makanan dari mulut ke perut. Ketika seseorang tegak, kerongkongan biasanya memiliki panjang antara 25 sampai 30 cm. Lapisan otot yang membentuk kerongkongan yang terjepit bersama-sama pada kedua ujungnya dengan otot sfingter, untuk mencegah makanan atau cairan bocor dari perut kembali ke kerongkongan atau mulut. Ketika menelan, sfingter sementara akan rileks untuk memungkinkan hal itu terjadi. Kerongkongan melewati dekat dengan trakea (tabung pernapasan) dan atrium kiri (bagian jantung). Ini berarti bahwa masalah dengan kerongkongan, seperti makan sesuatu yang terlalu panas, kadang-kadang bisa dirasakan seperti sakit dekat jantung atau tenggorokan. Seperti bagian lain dari tubuh, kerongkongan bisa rusak. Mulas dan kanker keduanya merupakan masalah yang mempengaruhi kerongkongan. Masalah yang paling umum adalah penyakit gastroesophageal reflux, ketika sfingter di bagian bawah kerongkongan tidak menutup dengan benar, sehingga isi perut bocor kembali ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi atau kerusakan dari waktu ke waktu. Dalam kasus ekstrim kerusakan, kerongkongan dapat digantikan oleh tabung non-otot buatan.
Esofagus dan bagiannya

Fungsi Kerongkongan Untuk Menelan
Pada manusia dan hewan lainnya, makanan akan tertelan melalui mulut. Selama menelan, makanan berpindah dari mulut melalui faring ke kerongkongan. Dengan demikian kerongkongan adalah salah satu komponen pertama dari sistem pencernaan manusia dan saluran pencernaan manusia. Setelah makanan melewati kerongkongan kemudian akan memasuki perut.
Ketika makanan ditelan, epiglotis bergerak mundur untuk menutupi laring, mencegah makanan tidak memasuki trakea. Pada saat yang sama, sfingter esofagus atas mengendur, memungkinkan bolus makanan masuk. Kontraksi ritmis dari otot esofagus yang disebut peristalsis mendorong makanan ke bawah kerongkongan. Kontraksi berirama terjadi baik sebagai respon refleks terhadap makanan yang ada di mulut, dan juga sebagai respon terhadap sensasi makanan di dalam kerongkongan itu sendiri. Seiring dengan gerakan peristaltik tersebut, sfingter esofagus bagian bawah rileks.

Fungsi Kerongkongan Mengurangi refluks lambung
Perut menghasilkan asam kuat, termasuk asam klorida (HCl), dan enzim untuk membantu pencernaan makanan. Campuran pencernaan ini disebut asam lambung. Penyempitan sfingter esofagus atas dan bawah membantu mencegah refluks isi dan cairan lambung ke kerongkongan, melindungi mukosa esofagus. Selain itu, sudut lancip dari-Nya dan krura dibawah diafragma membantu tindakan sfingter ini.
c.       Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari kerongkongan, lambung berbentuk seperti kantung dan dapat menampung makanan kira-kira 1 hingga 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan otot memanjang, lapisan otot melingkar, dan lapisan otot menyerong.
Lambung manusia terletak pada daerah kiri atas rongga perut dan merupakan bagian penting dari sistem pencernaan. Lambung terletak tepat di bawah diafragma dan otot. Jika memperhatikan gambar saluran pencernaan, lambung didahului dengan kerongkongan dan diikuti oleh duodenum. Dengan kata lain, lambung merupakan bagian dari sistem pencernaan yang ditempatkan antara kerongkongan dan duodenum. Esophageal sphincter mengontrol pergerakan makanan dari kerongkongan ke lambung dan sfingter pilorus bertanggung jawab untuk mengatur gerakan makanan dicerna sebagian dari lambung ke duodenum, yang merupakan bagian pertama dari usus kecil.
Jika Anda melihat pada berbagai organ yang membentuk saluran pencernaan, lambung adalah yang paling melebar. Terlepas dari yang melebar, juga diperluas. Ini adalah struktur kantung-seperti dengan volume kosong sekitar 45 sampai 50 ml (pada manusia). Namun, pada manusia dewasa normal, itu bisa diperbesar, sehingga terus 1 sampai 3 liter makanan. Hal ini tidak berlaku untuk bayi, yang bisa memegang hanya 30 ml dalam lambung mereka. Singkatnya, ukuran lambung akan mendapatkan diubah sesuai jumlah makanan di dalamnya. Pada orang dewasa rata-rata, lambung memiliki panjang sekitar dua belas inci dan lebar sekitar lima belas inci.
Lambung memiliki empat bagian, yang dinamakan sebagai kardia, fundus, korpus (tubuh), antrum dan pilorus. Sementara kardia adalah bagian pertama dari lambung, yang menerima makanan dari kerongkongan, fundus adalah bahwa bagian lambung  yang dibentuk oleh besar kelengkungan. Tubuh corpus membentuk wilayah pusat utama organ dan pilorus bersama dengan antrum membentuk bagian terakhir yang mengosongkan isi lambung ke duodenum.
Di dalam lambung makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi, kontraksi otot-otot pada lambung mengaduk makanan (bolus) secara mekanik dan mencampurnya dengan getah lambung yang dihasilkan kelenjar-kelenjar yang terdapat di sebelah dalam lambung. Getah lambung akan mencerna makanan secara kimiawi, zat-zat yang terkandung dalam getah lambung antara lain:
1)      Asam lambung (HCl), yang berfungsi mematikan bakteri yang ikut masuk dengan makanan dengan cara mengasamkan lambung (menurunkan pH 1-3), mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin, mengubah sifat protein, serta mengubah kelarutan garam mineral.
2)      Enzim pepsin, berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein (protein susu)
3)      Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, walaupun enzim lipase yang dihasilkan di lambung sangat sedikit.
4)      Hormon gastrin, berfungsi mengaktifkan enzim tripsinogen untuk membentuk enzim tripsin.
5)      Mukus, berupa lendir yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung (HCl).

Setelah melalui pencernaan mekanik dan kimiawi makanan (bolus) menjadi bubur yang disebut kimus (bubur usus). Kimus kemudian akan terdorong masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.


Lambung dan bagiannya
Lapisan terdalam dari dinding lambung disebut mukosa dan asam lambung diproduksi dan disekresikan dalam lapisan ini. Lapisan berikutnya adalah submukosa, yang terbuat dari jaringan ikat. Lapisan ini ditutupi oleh externa muskularis dan kemudian serosa. Externa muskularis terdiri dari tiga lapisan otot, yang bertanggung jawab untuk mencampur makanan dengan enzim dan gerakan makanan. Jadi, lapisan ini memiliki peran penting dalam fungsi lambung  Lapisan terluar adalah serosa, yang terbuat dari jaringan ikat.
Permukaan dalam lambung memiliki berbagai jenis sel epitel yang memproduksi berbagai sekresi yang membantu proses pencernaan. Ini termasuk sel lendir yang memproduksi lendir, yang bersifat basa di alam. Lendir ini mencegah kerusakan pada lapisan dalam lambung dari asam. Ada sel-sel utama yang menghasilkan enzim yang disebut pepsin (membantu dalam fungsi lambung mogok protein) dan sel parietal yang menghasilkan asam klorida (perkelahian mikroorganisme dan mencerna makanan). Tipe lain dari sel epitel di lambung adalah sel G yang menghasilkan hormon yang disebut gastrin. Permukaan dalam lambung memiliki beberapa foldings yang disebut sebagai ruge, yang meratakan sebagai lambung mengembang.
Sekarang, Anda memiliki gagasan dasar tentang struktur lambung dan fungsi bagian ini. Ini adalah upaya yang terkoordinasi dari bagian-bagian yang merupakan fungsi lambung. Kita semua tahu bahwa fungsi utama adalah pengumpulan dan mogok makanan. Mari kita lihat bagaimana ini terjadi. Makanan yang kita makan dikunyah di mulut, dan dikatakan bahwa proses pencernaan dimulai di mulut. Apa yang terjadi di lambung dapat dianggap sebagai tahap kedua pencernaan. Mengunyah makanan sampai ke lambung dan mendapatkan dicampur dengan asam dan enzim yang diproduksi dalam organ. Campuran ini disebut chyme, yang disimpan di lambung dan dilepaskan ke usus kecil dalam jumlah yang lebih kecil. Setelah itu, itu adalah fungsi usus halus untuk lebih memecah chyme dan menyerap nutrisi. Jadi, fungsi utama dari lambung adalah mogok makanan dan mencampurnya dengan asam pencernaan dan enzim. Selain itu, sekresi lambung membunuh mikroorganisme berbahaya seperti beberapa bakteri.
Singkatnya, fungsi lambung adalah untuk membantu pencernaan dengan memecah makanan dan mencampurnya dengan asam dan enzim, sehingga melepaskan chyme dihasilkan ke usus kecil.
d.      Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung, usus halus merupakan saluran berkelok- kelok yang memiliki panjang sekitar 6 – 8 meter. Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum). Di usus terjadi pencernaan secara kimiawi.
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.

Bagian-bagian usus halus

1.      Usus Dua Belas Jari (duodenum)
Dalam usus dua belas jari bermuara pada dua saluran yaitu saluran pankreas dan kantong empedu. Kantong empedu berisi cairan empedu yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak, selain itu cairan empedu juga dapat menetralkan asam klorida dalam kimus (makanan dari lambung), serta menghentikan aktivitas pepsin. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung beberapa jenis enzim seperti amilase, lipase, dan tripsinogen. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah lemak (trigliserida) menjadi asam lemak dan gliserol (setelah lemak diemulsikan oleh cairan empedu).
2.      Usus Kosong (jejenum)
Di dalam usus kosong, makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai berikut.
a)      Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
b)      Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
c)      Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi dua molekul glukosa.
d)     Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
e)      Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
f)       Lipase, berfungsi mengubah lemak (trigliserida) menjadi gliserol dan asam lemak.
g)      Erepsin, berfungsi mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino.
h)      Sukrase, berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
3.      Usus Penyerapan (ileum)
Di dalam usus penyerapan banyak terdapat lipatan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili memperluas permukaan usus sehingga penyerapan zat makanan menjadi lebih optimal. Zat makanan yang berupa asam amino, glukosa, vitamin, mineral, serta air akan diserap oleh kapiler darah dalam vili yang kemudian akan diangkut menuju hati melalui pembuluh darah. Sementara itu, zat makanan berupa asam lemak dan gliserol akan diangkut melalui pembuluh kil yaitu pembuluh getah bening/limfe( Evelyn,2006).
Perbedaan struktur duodenum, jejenum dan illeum

Bagian –bagian usus halus yaitu  :
1.      Duodenum.
Disebut juga usus 12 jari, panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu kuda melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum ini terdapat selaput lendir yang membukit disebut Papila vateri. Pada papila vateri ini bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus wirsungi / duktus pankreatikus). Empedu dibuat di hati, untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledokus yang fungsinyamengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam—garam empedu dan zat pewarna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak, zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara perombakansel darah merah yang sudah tua di hati.
Pankreas menghasilkan getah pangkreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut:
Ø  Amilopsin (amilase pangkreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yang lebih sederhana.
Ø  Steapsin (lipase pangkreas) yaitu, enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Ø  Tripsinogen yang belum aktif di aktifkan menjadi tripsin yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar, yang disebut kelenjar-kelenjar brunner, yang berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.

2.      Yeyenum dan Ilieum
Mempunyai panjang sekitar 6 m. Dua per lima bagian atas adalah yayenum dengan panjang sekitar 2-3 m, dan ileum dengan panjang sekitar 4-5 m. Lekukan yayenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.Akar mesenterium memungkinkan keluar masuknya cabang-cabang arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara yayenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas.Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukiniberfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom assendens tidak masuk kembali kedalam ileum(Pearce,2006).

Dinding halus juga menghasilkan getah usuus halus yang mmengandung enzim-enzim sebagai berikut.
Ø  Maltosa, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
Ø  Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Ø  Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Ø  Enterokenase, berfungsi mengaktifkan triosinogen (enzim yang dihasilkan pankreas) menjadi tripsin

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa, lemak di cerna menjadi asam lemak dan gliserol dan protein di cerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di selesaikan. Selanjutnya,proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk glukosa.
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus halus. Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak mengandung kapiler darahy atau pembuluh limfe.(pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah. Sari-sai makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe, Glukpsa, Asam amino, Vitamin, dan Mineral setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah akan dibawah oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan asam lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Se4dangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibudt empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) diserap oleh usus halus diangkut melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk kesistem peredaran darah.
Umumnya makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar. Absorpsi makanan yang sudah dicernakan seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui 2 (dua) saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus.
Sebuah vilus berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot yang di ikat bersama oleh jaringan limfoid seluruhnya diliputi membran dasar dan ditutupi oleh epitelium.Karena vili keluar dari dinding usus maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang diabsorbsi ke dalam lakteal kemudian berjalan melalui pembuluh limfe masuk ke dalam pembuluh kapiler darah di vili dan oleh vena porta dibawa ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.

e.       Usus Besar (Kolon)
Bahan makanan hasil pencernaan dari usus halus kemudian masuk ke dalam usus besar yang memiliki diameter lebih besar. Usus besar terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu kolon naik (ascending colon), kolon datar (transverse colon), dan kolon turun (descending colon). Daerah persambungan antara usus besar dan usus halus adalah usus buntu atau sekum dan pada ujung sekum terdapat umbai cacing (apendiks) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Kolon berfungsi mengatur kadar air sisa-sisa makanan, bila kadar air pada sisa makanan terlalu benyak maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan tersebut, sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan.
Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang dapat membusukan sisa-sisa makanan menjadi kotoran (feses), pembusukan menjadikan feses lunak dan mudah dikeluarkan. Pada saat terjadi pembusukan terhadap sisa-sisa zat makanan yang dibantu bakteri escherichia coli mampu menghasilkan vitamin K. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik feses terdorong sedikit demi sedikit ke akhir dari saluran pencernaan yaitu rektum dan anus.
Gambar usus besar dan bagian-bagiannya

Usus besar panjangnya ±. 1½ m,lebarnya 5 – 6 cm.Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar,Selaput lender,Lapisan otot melingkar,Laplsan otot memanjang,Jaringan ikat.
Fungsi usus besar, terdiri dari:
ü  Menyerap air dan makanan.
ü  Tempat tinggal baktert koli.
ü  Tempat feses.

Bagian dari usus besar yaitu kolon asenden, kolon tranversum, kolon descenden, rectum dan sigmoid. Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan adanya konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya fares dapat terdorong keluar anus.

f.     Rektum dan Anus
Bagian yang terakhir dari saluran pencernaan merupakan bagian yang menggelembung disebut rektum.rektum dan anus merupakan lubang tempat pembuangan fases dari tubuh.Sebelum di buang lewat anus,fases ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB(S.Ethel).
Penyerapan air tidak lagi  terjadi pada rektum,Rektum dapat berkontraksi yang aktivitas kontraksinya dapat menimbulkan terjadinya defekasi. Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat adanya rangsang yang disebut refleks gastrokolik.
Selanjutnya apabila  fases sudah siap dibuang maka otot spinkter rektum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup(Hubu,1992).


Gambar rektum dan anus

2.6. GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN
Beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada alat-alat sistem pencernaan manusia antara lain.
1.      Gastritis, yaitu peradangan pada bagian mukosa lambung.
2.      Diare, yaitu gangguan penyerapan air di usus  besar sehingga ampas makanan yang dikeluarkan dari tubuh berwujud cair.
3.      Parotitis, yaitu penyakit gondong yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak.
4.      Ulkus (radang lambung), yaitu peradangan pada dinding lambung yang disebabkan produksi HCl lambung berlebih.
5.      Xerostomia, adalah penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik
6.      Kolik, yaitu rasa sakit yang berulang-ulang karena kontraksi otot dinding lambung atau usus sangat kuat.
7.      Konstipasi, yaitu sulit buang air besar karena penyerapan air di kolon terlalu banyak.
8.      Apendisitis, yaitu peradangan pada apendiks (umbai cacing) sebagai akibat dari infeksi oleh bakteri.
9.      Disfagia, yaitu kerusakan lambung karena alkohol dan racun.
10.  Enteritis, yaitu peradangan pada usus halus atau pada usus besar yang disebabkan bakteri.
11.  Kolitis, yaitu peradangan pada usus besar yang gejala-gejalanya berupa kram perut, konstipasi, dan pendarahan.
12.  Pankreatitis, yaitu rusaknya jaringan pankreas dan nekrosis jaringan lemak di sekitarnya(Syaifuddin,2012).

Selain penyakit dan kelainan diatas terdapat juga banyak penyakit dan kelainan yang menyerang sistem pencernaan manusia.

2.7. TEKNOLOGI UNTUK MASALAH PENCERNAAN MANUSIA
ENDOSKOPI (ENDOSCOPY)
Ada salah satu alat medis yang sangat berguna untuk melihat rongga-rongga dalam tubuh. Alat tersebut adalah endoskop. Pada dasarnya alat ini adalah sebuah selang panjang yang ujungnya diberi kamera dan alat-alat medis lainnya. Lalu selang tersebut akan dimasukkan tubuh kita. Cara memasukkannya tergantung organ mana yang ingin diperiksa. Di bawah ini akan dijelaskan apa itu endoskopi(Tambayong,2001)
Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau ke  rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Di samping kedua serat optik tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk memasukkan atau mengisap cairan. Selain itu, bagian tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis seperti gunting kecil, sikat kecil, dll.
Penggunaan Endoscopi

Manfaat Endoskopi:
1.      Mengetahui bagaimana keadaan bagian dalam saluran cerna (apakah ada luka, daging tumbuh, kelainan bentuk saluran cerna, dll)
2.      Dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan bagian dalam (biopsy) guna pemeriksaan.
3.      Endoskopi dapat digunakan untuk melihat bagian dalam tubuh, antara lain:
a.       saluran cerna(gastrokopi)
b.      usus besar(kolonoskopi)
c.       rongga perut atau rongga di luar usus(peritoneoskopi atau laparoskopi)
d.      saluran empedu dan pancreas(endoscopic retrograde cholagio pancreatography)

Gambar Endoskopi
Endoskopi dilakukan pada keadaan:
1.      Keluhan saluran cerna yang berulang(kronis atau berat) yang dilakukan tindakan gastroskopi
2.      Pendarahan saluran cerna atas(muntah darah dan buang air besar berwarna hitam)  dilakukan tindakan gastroskopi
3.      Pendarahan saluran cerna bawah.dilakukan kolonoskopi
4.      Adanya perubahan kebiasaan pada waktu buang air besar.dilakukan tindakan kolonoskopi.
5.      Pengobatan varices(pelebaran) pembuluh darah pada tenggorokan dilakukan tindakan gastroskopi.

Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor sehingga gambaran organ yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator, tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya. Gambar yang diperoleh selama pemeriksaan biasanya direkam untuk dokumentasi atau evaluasi lebih lanjut.
Gambar pemeriksaan dengan endoskopi
Endoskopi juga sangat berperan dalam menentukan penyebab pendarahan saluran cerna yang sulit ditentukan berdasarkan pemeriksaan radiologis. Beberapa lesi (terlihat putih atau pucat) yang tak terlihat pada pemeriksaan radiologis dapat diketahui dengan pemeriksaan endoskopi. Berdasarkan fungsinya endoskopi terbagi dua yakni endoskopi diagnostik dan endoskopi terapeutik. Endoskopi diagnostik berperan dalam menentukan penyebab pendarahan dan lokasi lesi yang terjadi, sedangkan endoskopi terapeutik berperan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi. “Endoskopi pada saluran cerna dibagi menjadi dua bagian besar, yakni endoskopi saluran cerna atas (esofagoduodenoskopi ) dan saluran cerna bawah (kolonoskopi). Disusul sekarang ada kapsul endoskop.
Bentuk gambar hasil pemeriksaan dengan endoskopi

Endoskopi tidak hanya berfungsi sebagai alat periksa tetapi juga untuk melakukan tindakan medis seperti pengangkatan polip, penjahitan, dan lain-lain. Selain itu, endoskopi juga dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan jika dicurigai jaringan tersebut terkena kanker atau gangguan lainnya.
 
Kamera untuk endoskopi

Beberapa jenis gangguan yang dapat dilihat dengan endoskopi antara lain : abses, sirosis biliaris, perdarahan, bronkhitis, kanker, kista, batu empedu, tumor, polip, tukak, dan lain-lain(Watson,2002).
Prosedur medis yang menggunakan endoskopi mempunyai berbagai macam nama, tergantung jenis dan organ yang diperiksa. Berikut beberapa contohnya :
1.      Thorakoskopi, pemeriksaan pleura, rongga pleura, mediastinum dan perikardium (bagian-bagian paru-paru dan jantung).
2.      Proktoskopi (sigmoidoskopi dan proktosigmoidoskopi), untuk memeriksa rektum dan kolon sigmoid.
3.      Laringoskopi, untuk memeriksa laring (salah satu bagian saluran napas).
4.      Laparoskopi, untuk melihat lambung, hati, dan organ-organ lain di dalam rongga perut.
5.      Gastroskopi, untuk melihat dinding dalam esofagus, lambung, dan usus halus.
6.      Sistoskopi, untuk melihat saluran kencing, kandung kencing dan prostat.
7.      Kolposkopi, untuk memeriksa vagina dan mulut rahim.
8.      Kolonoskopi, untuk memeriksa usus besar.
9.      Bronkhoskopi, untuk melihat trachea dan cabang-cabang bronkhus (bagian dari saluran napas)
10.  Arthroskopi, untuk melihat sendi.

















BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
1.      Prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses pencernaaan mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang  terjadi di lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan.
2.      Zat yang terkandung dalam makanan adalah karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, serta air.
3.      Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama dimana setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori.
4.      Protein berfungsi untuk mendorong pertumbuhan, perbaikan, serta pemeliharaan bagian struktur tubuh seperti sel, jaringan, hingga organ.
5.      Vitamin berfungsi untuk memperlancar metabolisme dan sebagai komponen organik enzim yang disebut ko-enzim.
6.      Lemat berfungsi untuk penghasil energi tertinggi dimana 1 gram lemak dapat menghasilkan 9,3 kalori.
7.      Mineral berfungsi untuk memelihara keseimbangan cairan tubuh.
8.      Air berfungsi sebagai pelarut berbagai jenis makanan dan vitamin, medium reaksi kimia dalam tubuh, mengangkut sisa metabolisme keluar tubuh, menjaga tekanan osmotik dalam sel, serta mengangkut makanan ke jaringan tubuh.
9.      Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
10.  Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan. Kelenjar pencernaan terdapat pada air liur, lambung, usus halus, pankreas, dan hati.
11.  Penyakit yang dapat terjadi pada alat-alat sistem pencernaan manusia antara lain, Gastritis,Diare,Parotitis,Ulkus (radang lambung), Xerostomia, Kolik,Konstipasi,Apendisitis,Disfagia,Enteritis,Kolitis,Pankreatitis.
12.  Endoskop adalah suatu alat medis yang sangat berguna untuk melihat rongga-rongga dalam tubuh.

3.2.SARAN
Makalah ini masih jauh dari sempurna, seperti sumber-sumbernya yang digunakan maupun aspek-aspek lain untuk mendukung penulisan dari penulis. Maka dari itu, bagi pembaca hendaknya mencari sumber atau referensi lain untuk dijadikan pembanding dan dapat memberikan informasi yang lebih lagi dari masalah system pencernaan pada manusia.























DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Gibson John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Jakarta : EGC

Green, J.H.2002.Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia.Jakarta: Bina Rupa Aksara

Irianto, Kus.2005.Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia .Bandung : Yrama Widya

P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum

Pearce Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia

S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran

Simbolon, Hubu.1992. Biologi.Jakarta : Erlangga

Syaifuddin. 2012. Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC

Tambayong Jan. 2001. Anatomi & Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Watson, Roger.2002. Anatomi dan Fisiologi.Jakarta : EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar